Cara Penomoran Halaman Romawi dan Angka

السلم عليكم ورحمة الله وبركا تة

Hello… selamat malam temen-temen… (Cuma buat yang lagi baca malem-malem muehehe)

Kali ini, postingan saya bakal beda banget dari potingan saya sebelumnya. Mungkin dari temen-temen pernah mengalami kesulitan saat memberikan nomor halaman dengan angka dan romawi pada Microsoft word, terutama buat anak SMA dan Mahasiswa yang kerjaannya bikin makalah tak henti-hentinya sampe-sampe lupa makan, lupa tidur, lupa kamu (eh engga deng) *apasihini

Dari pada malah curhatkan,  langsung aja kita simak yuk tutorialnya.

1. Buka dokumen yang akan kalian beri nomor halaman. Perlu diperhatikan, di sini kita akan memberi nomor halaman yang berbeda jenis.
   
   
   
   
   
   
   
2. Biasanya untuk kata pengantar dan daftar isi menggunakan penomoran romawi.
   Caranya, pada ribbon Insert → Page Number → Format Page Number → pada Number Format, pilih format  romawi (i, ii, iii,…). Kemudian klik ok
   
   
   
   
   
   
   
   
3. Untuk BAB atau lembar pembahasan menggunakan penomoran angka (1, 2, 3, …)
   Terlebih dahulu kita letakkan kursor di kata terakhir di  halaman sebelum halaman bab.Pada ribbon Page Layout → klik Breaks → Next Page.
   
   
   
   
   
   
   
   
4. Lalu atur kembali penomorannya.
   Caranya, pada ribbon Insert → Page Number → Format Page Number → pada Number Format, pilih format angka  (1, 2, 3,…). Kemudian klik ok.
   
   
   
   
   
   
   
   
   

Nah, mudah bukan?

Semoga pembahasan saya dapat di mengerti oleh temen-temen semua yang sedang butuh pencerahan saat membuat makalah yaa….

Terimakasih sudah berkunjung ^_^

والسلم عليكم ورحمة الله وبركا تة

Bulan Jatuh

Aku,
Pernah memilih jadi bintang ketimbang rembulan.
Lebih baik tak terlihat, dari pada menjadi pusat perhatian orang.
Mengagumi malam, dalam diam dan dari kejauhan.

Aku,
Ketika itu jadi bintang redup diatas sana.
Bersembunyi dibalik indahnya bintang-bintang yg lebih terang.
Aku tak iri karena mereka banyak dikagumi.
Apalagi olehmu. Karena justru mereka yg membuatmu indah.
Aku lebih baik mengagumimu dalam diam, lewat do'a dan ketaatanku pada sang pencipta.

Hingga akhirnya aku menyadari bahwa aku takkan berkembang jika terus berada ditempat persembunyian.
Aku memutuskan untuk mengembangkan potensiku, sinarku mulai terlihat, dan mulai dikagumi. Meski bukan itu yg aku inginkan.
Aku hanya ingin terlihat dan kau akui keberadaannya.

Harus aku akui, menjadi terlihat itu tidak menyenangkan. Apa harus terlihat oleh semua mata agar kau sejenak saja melihatku disini. Pikiranku buntu.
Aku ingin tetap menjadi bintang, tak sampai niatku untuk menjadi bulan.
Kalaupun kelak aku menjadi bulan, aku ingin menjadi bulan jatuh, bulan yg jatuh cinta padamu.